ShoutMix chat widget

Sabtu, 18 Juli 2009

Manajemen Pemasaran 1# Pengenalan Kebutuhan

Secara sederhana, proses pemasaran dibagi dalam tiga bagian utama, yakni: (1) memastikan calon klien/pembeli potensial; (2) mempublikasikan produk/jasa yang ditawarkan, mendekati pembeli/klien potensial; (3) kiat menjual produk/jasa yang ditawarkan. Kemampuan menjalankan ketiga kegiatan tersebut pada dasarnya juga merupakan bagian dari kecakapan menjual (salesmanship). Kemampuan ini jelas merupakan bagian penting yang harus dikuasai seorang pengusaha. Sebuah studi yang dilakukan terhadap para pemodal ventura, menilai pentingnya manajemen pemasaran terhadap keberhasilan usaha diberi nilai 6,7 dalam skala 7. Mereka selanjutnya bersepakat bahwa nilai kegagalan usaha dapat diturunkan, sampai sebesar 60 %, melalui analisis pasar yang lebih baik (Bygrave,1996).
Penguasaan terhadap aspek pemasaran menjadi penting karena memang berdampak pada keputusan konsumen untuk jadi/tidak membeli barang kita. Untuk itu kita pun perlu menyelami alur berpikir konsumen. Berdasarkan penelitian ahli pemasaran, keputusan pembelian suatu barang/jasa oleh konsumen biasanya akan melewati lima tahapan berikut: (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) penilaian pilihan, (4) pengambilan keputusan pembelian, dan (5) perilaku konsumen pasca pembelian.

Pengenalan Kebutuhan
Pembelian merupakan bagian dari keseluruhan perbuatan manusia, yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani (hajatu al-udhawiyah) dan naluri (gharizah) baik berupa sandang, papan dengan segala kelengkapannya, pangan, sarana transportasi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Kebutuhan yang telah menjadi potensi kehidupan yang dianugerahkan Allah SWT kepada manusia.
Dalam pemasaran, istilah kebutuhan (need) berarti hasrat untuk memenuhi kebutuhan, keinginan (want) adalah hasrat terhadap pemuas spesifik untuk terpenuhinya kebutuhan itu. Misalnya, dalam ungkapan: “butuh makan, ingin soto ayam”. Kebutuhan bersifat terbatas pemenuhannya, sedangkan keinginan tidak terbatas. Muncullah mie ayam/mie baso dengan ceker di bilangan Tebet, ada roti dengan embel-embel unyil yang khas Bogor, ada rujak yang dibebek asli Garut yang mengitari Jakarta dll. Jadi mie ayam ditambah ceker, roti biasa dibuat dalam ukuran kecil agar bisa sekali santap, ada rujak yang disajikan sudah ditumbuk rada halus. Inilah perpaduan kebutuhan makan dengan keinginan yang khas yang kemudian dicari oleh konsumen. Nah.

Dikutip dan dimodifikasi dari buku
Menggagas Bisnis Islami, M. Ismail Yusanto & M. Karebet Widjajakusuma, Gema Insani

0 komentar: