ShoutMix chat widget

Minggu, 02 Agustus 2009

Brother & Sister, Manajemen Pemasaran 4# Pengambilan Keputusan Pembelian

Secara sederhana, proses pemasaran dibagi dalam tiga bagian utama, yakni: (1) memastikan calon klien/pembeli potensial; (2) mempublikasikan produk/jasa yang ditawarkan, mendekati pembeli/klien potensial; (3) kiat menjual produk/jasa yang ditawarkan. Kemampuan menjalankan ketiga kegiatan tersebut pada dasarnya juga merupakan bagian dari kecakapan menjual (salesmanship). Kemampuan ini jelas merupakan bagian penting yang harus dikuasai seorang pengusaha.
Penguasaan terhadap aspek pemasaran menjadi penting karena berdampak pada keputusan konsumen untuk jadi/tidak membeli barang kita. Untuk itu kita pun perlu menyelami alur berpikir konsumen. Berdasarkan penelitian ahli pemasaran, keputusan pembelian suatu barang/jasa oleh konsumen biasanya akan melewati lima tahapan berikut: (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) penilaian pilihan, (4) pengambilan keputusan pembelian, dan (5) perilaku konsumen pasca pembelian.

Pengambilan Keputusan Pembelian
Pada tahapan ini, konsumen telah memantapkan pilihan terutama berdasarkan tujuan pemenuhan kebutuhan yang sesungguhnya. Namun begitu, proses pengambilan keputusan oleh konsumen ini masih dapat dipengaruhi oleh faktor sikap orang lain dan keadaan yang tidak terduga. Tidak jarang, keputusan pembelian yang telah dirancang dengan baik, akhirnya berubah hanya karena sikap orang lain. Ketika, misalnya, telah diputuskan untuk membeli Toyota Kijang guna memenuhi kebutuhan transportasi keluarga yang nyaman, tenang dan terpercaya, secara tiba-tiba diubah menjadi Mercy – betapapun mahalnya -, hanya karena terpengaruh oleh sikap rekan bisnis yang membeli mobil yang memang prestisius itu sebagai simbol kenaikan status sosial.
Perubahan keputusan bisa pula terjadi dengan adanya keadaan yang tidak diduga-duga sebelumnya, seperti musibah dan munculnya kebutuhan mendadak yang menghendaki dilakukannya prioritas ulang terhadap pemenuhan kebutuhan.

Bagi pemasar yang ingin mendapatkan ‘berkat’ dan berkah dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukannya, menjadi penting untuk dapat berempati pada pengambilan keputusan konsumen. Pemasaran adalah juga proses pembelajaran bersama antara pemasar dan calon konsumen. Proses edukasi secara bijak dan tepat akan membantu konsumen untuk mengambil keputusan pembelian terhadap produk yang halal dan thoyib saja. Dengan begitu, pemasar tidak hanya melaksanakan fungsi pemasaran. Tapi lebih dari itu, proses pemasaran yang dilakukan berhasil diintegrasikan dengan fungsi dakwah menyeru pada kebaikan (Islam). Jika sudah begini, maka bukan hanya ‘berkat’ yang diraih, tapi juga berkah. Bukankah kita tidak boleh menutup hak orang lain untuk mendapatkan hidayah? Nah.

Dikutip dan dimodifikasi dari buku
Menggagas Bisnis Islami, M. Ismail Yusanto & M. Karebet Widjajakusuma, Gema Insani

0 komentar: